Klasifikasi Karang
Klasifikasi
karang yang merupakan hewan tanpa bertulang belakang (avertebrata)
adalah
sebagai berikut (Veron, 1986) :
Phylum
: Coelenterata (Cnidaria)
Kelas
: Anthozoa
Ordo
: Scleractinia (Madreporaria)
Famili
: 1. Acroporidae
Genus
: Acropora, Astreopora, Anacropora, Montiopora.
2.
Agariciidae
Genus
: Coeloseris, Gardineroseris, Leptoseris, Pachyseris,
Pavona.
3.
Astrocoeniidae
Genus
: Stylocoeniella
4.
Pocilloporidae
Genus
: Pocillopora, Palauastrea, Stylophora, Seriatopora,
Madracis.
5.
Poritidae
Genus
: Alveopora, Goniopora, Porites, Stylastrea.
6.
Siderastreidae
Genus
: Coscinaraea, Psammocora, Pseudosiderastrea,
Siderastrea.
7.
Fungiidae
Genus
: Ctenactis, Cycloseris, Fungia, Halomitra,
Heliofungia,
Herpolitha, Lithophyllon, Podabacea, Polyphylla, Sandalolitha, Zoopilus.
8.
Oculinidae
Genus
: Archelia, Galaxea.
9.
Pectinidae
Genus
: Echinophyllia, Mycedium, Oxypora, Pectinia.
10.
Mussidae
Genus
: Acanthastrea, Australomussa, Blastomussa, Cynarina,
Lobophyllia,
Scolymia, Symphyllia.
11.
Merulinidae
Genus
: Boninastrea, Clavarina, Hydnophora, Merulina,
Paraclavarina,
Scapophyllia.
12.
Faviidae
Genus
: Favites, Favia, Barabattoia, Caulastrea,
Cyphastrea,
Goniastrea, Diploastrea, Leptoria, Leptastrea, Montastrea, Moseleya, Oulastrea,
Oulophyllia, Platygyra, Plesiastrea.
13.
Dendrophylliidae
Genus
: Dendrophyllia, Tubastrea, Turbinaria, Heterosammia.
14.
Caryophylliidae
Genus
: Catalophyllia, Euphyllia, Physogyra, Plerogyra, Neomenzophyllia.
15.
Trachypylliidae
Genus
: Trachyphyllia, Welsophyllia.
Klasifikasi
Terumbu Karang Berdasarkan Bentuk dan Tempat Tumbuh
Terumbu (reef). Endapan masif batu kapur
(limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya dihasilkan oleh
hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga berkapur, yang mensekresi
kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. Konstruksi batu kapur biogenis yang
menjadi struktur dasar suatu ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu
adalah punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang
masuh hidup)di laut dangkal.
Karang (koral). Disebut juga karang batu
(stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3.
Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata
yang hanya mempunyai stadium polip. Dalam proses pembentukan terumbu karang
maka karang batu (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan
karang pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas puluhan
atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal adalah tebu atau
bambu yang terdiri atas banyak ruas.
Karang terumbu. Pembangun utama struktur
terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik (hermatypic coral)
atau karang yang menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak
yang tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang merupakan
batu cadas atau batuan vulkanik.
Terumbu karang. Ekosistem di dasar laut
tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya
jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang
hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata,
Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di
perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan jenis-jenis nekton.
Terumbu
karang tepi
Terumbu
karang tepi atau karang penerus atau fringing reefs adalah jenis terumbu karang
paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di
daerah tropis. Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari
pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan
pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada
pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh:
Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
Terumbu
karang penghalang
Secara
umum, terumbu karang penghalang atau barrier reefs menyerupai terumbu karang
tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang
ini terletak sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan
berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah
perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang
tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau
karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau),
Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).
Terumbu
karang cincin
Terumbu
karang cincin atau attols merupakan terumbu karang yang berbentuk cincin dan
berukuran sangat besar menyerupai pulau. Atol banyak ditemukan pada daerah
tropis di Samudra Atlantik. Terumbu karang yang berbentuk cincin yang
mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak
terdapat perbatasan dengan daratan.
Terumbu
karang datar
Terumbu
karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut juga
sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai
ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar.
Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan
kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan
Ujung Batu (Aceh).
Bentuk Life Form
Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu
karang dengan daratan (land masses) terdapat tiga klasifikasi tipe terumbu
karang yang sampai sekarang masih secara luas dipergunakan. Ketiga tipe
tersebut adalah
1. Terumbu
karang tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
2. Terumbu
karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).
3. Terumbu
karang cincin (atolls)
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)
Namun demikian, tidak semua terumbu karang yang ada di Indonesia bisa digolongkan ke dalam salah satu dari ketiga tipe di atas. Dengan demikian, ada satu tipe terumbu karang lagi yaitu:
4. Terumbu
karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Gosong terumbu (patch reefs),
terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh
dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis,
membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara
horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan
Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).
Jika
di lihat berdasarkan bentuk pertumbuhannya karang batu terbagi menjadi karang Acropora
dan non-Acropora. Perbedaan Acropora dengan non-Acropora terletak
pada struktur skeletonya. Acropora memiliki bagian yang disebut axial
coralit dan radial coralit, sedangkan non-Acropora hanya
memiliki radial coralit.
Berikut
ini penjelasan mengenai acropora dan non acropora :
·
Acropora
Acropora
adalah genus karang scleractinian di Cnidaria Filum. Beberapa spesies yang
dikenal sebagai meja karang, karang dan bercabang Elkhorn karang. Saat ini ada
149 spesies dijelaskan . Acropora salah satu bangunan utama terumbu karang,
bertanggung jawab untuk membangun kalsium karbonat substruktur besar mendukung
kulit hidup tipis karang.
Tergantung
pada spesies dan lokasi, dapat tumbuh sebagai Acropora piring atau langsing
atau cabang yang luas. Seperti karang lainnya, karang Acropora koloni individu
yang dikenal sebagai polip, yang sekitar 2 mm dan jaringan berbagi dan jaring
saraf. Polip dapat menarik kembali ke karang sebagai respon terhadap gerakan
atau gangguan oleh predator mungkin, tapi ketika mereka terganggu sedikit
menonjol. Polip biasanya memperpanjang lebih lanjut di malam hari untuk membantu
menangkap plankton dan bahan organik terlarut dari air.
Acropora paling umum di lingkungan terumbu dangkal dengan cahaya terang dan moderat dengan gerakan air yang tinggi. Banyak ikan karang kecil yang tinggal di dekat koloni Acropora dan mundur ke semak cabang jika terancam.
Acropora paling umum di lingkungan terumbu dangkal dengan cahaya terang dan moderat dengan gerakan air yang tinggi. Banyak ikan karang kecil yang tinggal di dekat koloni Acropora dan mundur ke semak cabang jika terancam.
Karang
ini memiliki zooxanthellae, simbiosis alga yang hidup dalam sel karang dan
menghasilkan energi untuk hewan melalui fotosintesis. Perusakan lingkungan
telah menyebabkan berkurangnya populasi Acropora, bersama dengan jenis karang
lainnya. Acropora terutama rentan terhadap pemutihan ketika stres. Pemutihan
ini disebabkan hilangnya zooxanthellae karang, yang merupakan warna cokelat
keemasan. Karang dikelantang putih mencolok dan bisa mati jika zooxanthellae
baru tidak dapat berasimilasi. Penyebab umum pemutihan dan kematian karang
termasuk polusi, suhu air normal hangat, pengasaman laut meningkat,
sedimentasi, dan eutrofikasi.
Acropora
Kebanyakan coklat atau hijau tetapi beberapa berwarna cerah dan mereka karang
langka dihargai oleh aquarists. Propagasi Captive Acropora tersebar luas dalam
komunitas karang-menjaga. Mengingat kondisi yang tepat, banyak Acropora spesies
tumbuh dengan cepat dan koloni individu dapat melebihi 1 meter di seberang di
alam liar. Dalam akuarium terumbu terawat dengan baik, jari-ukuran fragmen
dapat tumbuh menjadi basket berukuran koloni dalam 1 sampai 2 tahun. Spesimen
penangkaran yang terus mengalami perubahan akibat seleksi yang memungkinkan
mereka untuk berkembang di akuarium rumah. Dalam beberapa kasus, fragmen
spesimen penangkaran digunakan untuk terisi kembali terumbu tandus di alam
liar. Spesies Acropora menantang untuk simpan di akuarium rumah. Mereka
membutuhkan cahaya terang, suhu stabil, dan air bergolak. Menyediakan
elemen-elemen ini dapat terlalu mahal untuk hobi rata-rata.
·
Non –
Acropora
Karang
non-Acropora terdiri atas:
1.
Coral
branching (CB), bentuknya bercabang seperti
ranting pohon.
Contoh
: Acropora sp, Echinopora sp, Pocillopora meandrina, Pocillopora eyrduxi,
Tubastrea micranatha.
1.
Coral
massive (CM), bentuknya seperti batu yang
padat.
Contoh
: Porites lobata, Porites lutea, Cyphastrea sp, Goniastrea sp, Astreopora sp,
Montipora sp, Symphyllia sp, Favia sp, Porites sp, Favitas sp
1.
Coral
encrusting (CE), bentuknya merayap, hampir
seluruh bagian menempel pada substrat.
2.
Coral submassive (CS), bentuk
kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil.
Contoh
: Pocillopora eyeduxi, Pocillopora verucosa
1.
Coral foliose (CF), bentuk
menyerupai lembaran daun
Contoh
: Echinopora lamellosa, Montipora sp
1.
Coral
mushroom (CMR), bentuk menyerupai jamur.
2.
Coral
Millepora (CME), semua jenis karang api dapat
dikenali dengan adanya warna kuning di ujung koloni dan rasa panas seperti
terbakar apabila tersentuh..
3.
Coral
Heliopora (CHL), dapat dikenali dengan adanya
warna biru pada skeleton
English
et al., (1994) menggolongkan bentuk pertumbuhan Acropora sebagai
berikut:
1.
Acropora
branching (ACB), bentuk bercabang seperti
ranting pohon.
Contoh
: Acropora tenuis, Acropora formosa,Acropora digitifera, Acropora humilis,
Acropora gamezi, Acropora florida, Pectinia lectuca
1.
Acropora
Tabulate (ACT), bentuk bercabang dengan arah
mendatar dan rata seperti meja.
Contoh
: Acropora hyacinthus, Acropora cytherea, Acropora clathrata, Acropora
latistella
1.
Acropora
encrusting (ACE), bentuk mengerak
2.
Acropora
submassive (ACS), percabangan bentuk
gada/lempeng kokoh, contoh genus Isopora.
Contoh
: Acropora palifera
1.
Acropora
digitate (ACD), bentuk percabangan rapat dengan
cabang seperti jari-jari tangan.
Contoh
: Acropora gemmifera, Acropora humilis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar